SMAN 1 Umbulsari Gelar Pertemuan Koordinasi 22 Calon Mahasiswa Jember yang Akan Kuliah di China

Sebanyak 22 calon mahasiswa asal Kabupaten Jember yang akan melanjutkan studi ke China pada akhir Agustus dan awal September 2025 menggelar pertemuan bersama orang tua dan guru pembimbing di ruang perpustakaan SMAN Umbulsari, Selasa (12/8).

KEBERSAMAAN: Potret bersama usai pelaksanaan kegiatan koordinasi pemberangkatan Study di China

UMBULSARI- SMA Negeri Umbulsari (SMANUM) kembali mencatatkan momen penting. Sebanyak 22 calon mahasiswa asal Kabupaten Jember yang akan melanjutkan studi ke China pada akhir Agustus dan awal September 2025 menggelar pertemuan bersama orang tua dan guru pembimbing di ruang perpustakaan SMAN Umbulsari, Selasa (12/8).


Pertemuan ini menjadi ajang koordinasi akhir sebelum keberangkatan. Ketua Community of Jember Study to China, Imam Suyono, menyampaikan bahwa sebagian peserta telah dinyatakan lolos, sementara lainnya masih dalam proses administrasi.“Sejak awal pendaftaran pada Januari hingga Maret dikoordinasikan oleh Pak Eko. Dari situ terbentuk Community of Jember Study to China, dan pada Juli saya ditunjuk menjadi ketua untuk wilayah Kabupaten Jember,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Mr. Yon itu berharap kuliah di China dapat menjadi pilihan yang semakin diminati lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah di Jember. “China adalah negara maju dengan banyak peluang beasiswa. Kuliahnya gratis, asrama gratis, dan bagi mahasiswa berprestasi disediakan uang saku,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai persiapan teknis, mulai dari pembelian tiket—baik secara bersama maupun individu—hingga tips menghadapi tantangan selama kuliah di China. Panitia juga menghadirkan dua alumni, Risma dan Dadang, yang telah menempuh studi di China untuk berbagi pengalaman.“Pengalaman mereka mungkin ada yang sama, mungkin berbeda. Paling tidak, dari cerita mereka kita tahu solusi saat menghadapi hambatan,” tambah Mr. Yon.

Salah satu calon mahasiswa, Muhammad Bara Putra Cahyana, mengaku motivasinya berangkat ke luar negeri adalah mencari pengalaman baru dan memperluas jaringan pertemanan.“Sudah bosan belajar di Indonesia, jadi ingin mencoba tantangan di luar negeri,” katanya.


Dukungan penuh juga datang dari para orang tua. Rezin, wali dari salah satu peserta, mengaku berat melepas anaknya untuk belajar di negeri orang, apalagi dengan kontrak kuliah selama empat tahun.“Tapi ini sudah menjadi kemauan anak, jadi kami sebagai orang tua tetap mendukung sepenuhnya,” tuturnya.

Risma, alumni SMAN Umbulsari yang kini menempuh pendidikan di China, berbagi pengalaman menghadapi perbedaan budaya dan kehidupan sebagai minoritas muslim di sana. “Awalnya culture shock, tapi ternyata orang-orangnya ramah. Bahkan saya sering mendapat bonus makanan dari pedagang lokal. Untuk ibadah pun tidak ada masalah, ada masjid dekat kampus yang bisa digunakan bersama,” jelasnya. (glosmanum/fik)

LINK TERKAIT